TEMPO.CO, Jakarta - Investor kawakan, Lo Kheng Hong, membagikan berbagai tip menjadi investor pasar modal yang cerdas. Investor cerdas, menurut dia, harus tahu portofolio dan profil perusahaan yang akan dibeli.
“Investor yang cerdas tidak beli kucing dalam karung. Investor cerdas tahu apa yang dibeli. Sedangkan investor yang tidak cerdas, tidak tahu apa yang dia beli,” ujar Lo dikutip dari tayangan YouTube Econand, Jumat, 30 Juli 2021.
Pendalaman soal rekam jejak perusahaan akan membantu investor memahami kinerja perusahaan. Dari bekal pengetahuan itu, investor saham yang cerdas tidak akan menanamkan modalnya di entitas yang memiliki integrtias.
Investor juga tidak akan memilih perusahaan dengan pemimpin yang tidak jujur dan gemar memperkaya diri sendiri.
Selain menghindari tipikal perusahaan yang memiliki profil merah, menurut Lo, investor cerdas bakal memilih emiten-emiten yang mempunyai bidang usaha bagus. Emiten ini umumnya mencatatkan keuntungan tiap tahun.
Dia mencontohkan perusahaan dengan pembukuan yang terus merugi dalam beberapa tahun. Salah satunya PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk atau GIAA. Perusahaan pelat merah ini rugi sejak 2017, bahkan sebelum pandemi Covid-19.